Celebrate Babies in Action Celebrate Babies in Action

Tindakan kami untuk membuat dunia ini lebih ramah bayi

Membantu Bayi dan Keluarga di tengah Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 di tahun 2020 telah mengubah drastis kehidupan kita sehari-hari, mulai menjaga jarak sosial, pembatasan dan pelarangan keluar rumah, bahkan menutup akses setiap kota. Dalam empat puluh minggu sejak WHO mendeklarasikan pandemi secara resmi pada 11 Mei, sekitar 116 juta bayi lahir di seluruh dunia. Untuk mendukung para bayi tersebut dan keluarganya, seluruh karyawan di jaringan perusahaan dan kantor Pigeon Group di seluruh dunia meluncurkan upaya mandiri sesuai kebutuhan komunitas lokal mereka.

Perubahan Lingkungan Melahirkan dan Mengasuh Anak terkait COVID-19 Kehamilan

KehamilanPandemi yang sedang berlangsung meningkatkan kecemasan calon ibu terhadap kemungkinan bahaya bagi anak-anak mereka yang belum lahir, serta kelahiran dan pengasuhan anak. Laporan menunjukkan bahwa wanita yang terinfeksi COVID-19 pada tahap akhir kehamilan berisiko lebih tinggi mengalami gejala parah,* ibu hamil beserta keluarga harus melakukan segala tindakan untuk mencegahnya.
* Japan Association of Obstetricians and Gynecologists: https://www.jaog.or.jp/about/project/document/covid19_200916 

  • Sebagian ibu hamil ini mengubah jadwal tes prenatal mereka. Beberapa ibu hamil melakukan ini karena khawatir saat mengunjungi rumah sakit dan klinik dapat meningkatkan risiko terinfeksi. Yang lainnya mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat penitipan anak-anak saat mereka menjalani tes. Pada saat yang sama, karena pemberitahuan resmi pemerintah yang melarang bepergian dan mengadakan acara yang tidak mendesak, pemerintah daerah dan perusahaan membatalkan kelas dan seminar parenting yang direncanakan untuk ibu hamil. Hal ini mengurangi kesempatan para ibu untuk memperoleh informasi tentang kehamilan, persalinan, dan membesarkan anak. Ini juga berarti membatasi mereka untuk bertemu calon ibu lain dengan perkiraan tanggal persalinan yang sama sehingga banyak ibu melahirkan dengan perasaan kesepian dan terisolasi. Dan tentu saja banyak acara baby shower yang dibatalkan.

Persalinan

  • Dalam beberapa kasus, jika seorang ibu hamil terinfeksi COVID-19, dia tidak lagi diizinkan melahirkan di rumah sakit pilihannya, dan harus dirujuk ke rumah sakit lain. Ditambah lagi dengan pembatasan keluar rumah, ini berarti banyak ibu terpaksa mengabaikan rencana melahirkan yang sudah dibuat dengan cermat, termasuk mereka yang berencana kembali ke rumah keluarga mereka untuk mendapatkan dukungan pascapersalinan.

    Karena pasien rumah sakit memiliki sistem imun yang lemah, tindakan anti-infeksi yang ketat berlaku tidak hanya untuk petugas kesehatan, tetapi juga untuk keluarga dan kerabat pasien yang datang berkunjung. Beberapa rumah bersalin tidak lagi mengizinkan pasangan untuk hadir saat persalinan, sementara yang lain melarang pengunjung sama sekali, memaksa ibu di seluruh dunia untuk melahirkan bayi mereka sendiri. Pembatasan ini juga berlaku untuk NICU yang merawat bayi dengan berat badan lahir rendah, yang berarti beberapa ibu tidak dapat menggendong bayi mereka yang baru lahir selama berhari-hari.

    (Informasi terkini per Oktober 2020.)

Membesarkan Anak

  • Bagi para ayah, pandemi COVID-19 mengurangi kesempatan mereka untuk mempersiapkan diri menjadi ayah selama kehamilan pasangannya. Kelas pengasuhan anak, mendampingi saat persalinan, dan bahkan pergi keluar untuk membeli perlengkapan terasa lebih sulit dari sebelumnya. Akibatnya, banyak ayah yang merasa terpukul karena belum siap menerima kenyataan bahwa mereka telah menjadi orang tua disebabkan kurangnya waktu beradaptasi.

    Pada masa nifas dan pascamelahirkan, ibu menghadapi beban yang cukup berat. Di masa lalu, keluarga dapat menyewa babysitter atau pengasuh untuk membantu berbagi beban ini, tetapi dalam kondisi pandemi COVID-19 ini sulit menggunakan bantuan semacam itu secara langsung karena terkendala tindakan pencegahan dan pembatasan masuk nasional. Hal ini meningkatkan stres dan kecemasan bagi pekerja rumah tangga dan pengasuh anak, karena mereka tidak dapat menawarkan jasa untuk pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak, dan orang tua menghadapi kemungkinan membesarkan anak-anak tanpa bantuan siapa pun.

“Menciptakan Dunia Ramah Bayi”

“Menciptakan dunia ramah bayi” adalah tujuan kami, alasan keberadaan kami dan peran yang harus kami jalankan di masyarakat, dan Pigeon Group melakukan kegiatan dengan membantu meringankan kecemasan dan kesulitan selama pandemi COVID-19.

Mendukung Ibu Hamil dan Orang Tua Baru 

Di Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, China, Singapura, dan negara lainnya, Pigeon menjangkau orang tua yang mengalami kegelisahan selama pandemi COVID-19 dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah menggunakan media sosial untuk berkonsultasi masalah umum dengan bantuan dokter anak dan spesialis lainnya, mengadakan seminar online tentang menyusui, dan memberikan informasi tentang pengasuhan anak. Dengan terciptanya hubungan langsung antara Pigeon dan orang tua di seluruh dunia dan mengatasi masalah satu per satu, Pigeon telah membantu meringankan dan menyelesaikan masalah mereka. Koneksi online ini terlaksana atas bantuan spesialis dan tenaga medis, dan kami berencana untuk memperluasnya di masa depan.

Menghubungkan ibu dan anak yang dipisahkan oleh pembatasan perjalanan

Singapura memiliki populasi 5,7 juta penduduk. Sekitar 30%-nya adalah pekerja migran, 44% di antaranya berasal dari negara tetangga, Malaysia. Banyak yang bekerja sebagai pengasuh full time di Singapura, seminggu sekali mereka kembali ke Malaysia untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Namun, ketika pembatasan perjalanan internasional diberlakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19, para wanita ini dihadapkan pada pilihan sulit: menyerah untuk bertemu keluarga di Malaysia, atau kembali ke Malaysia dan menghabiskan dua minggu di karantina dengan risiko kehilangan pekerjaan mereka di Singapura. Sebagian besar mereka memilih yang pertama. Mereka yang memiliki bayi dalam usia menyusui tidak dapat lagi memberikan ASI secara langsung. Untuk mendukung para ibu, Pigeon menyediakan tas penyimpanan ASI dan pompa gratis yang memungkinkan mereka mengirim ASI ke rumah mereka di Malaysia.

Melindungi Kesehatan dan Keselamatan Karyawan dan Masyarakat Sekitar

Pigeon memiliki tugas untuk memastikan stabilitas pasokan perlengkapan bayi. Untuk memastikan terpenuhinya selalu tugas ini selama pandemi COVID-19, Grup Pigeon mengambil langkah tegas pencegahan infeksi di setiap negara, berusaha mensosialisasikan dan membentuk pola perilaku baru sambil memprioritaskan kelanjutan pekerjaan staf kami. Di Jepang, kami menerapkan work from home sejak Februari, diutamakan untuk karyawati yang sedang hamil. Kami juga menghentikan semua aktivitas penjualan langsung yang memungkinkan pertemuan tatap muka. Kami dengan cepat membangun sistem kerja yang fleksibel seputar work from home dan pergantian karyawan yang tetap bekerja di kantor dan pabrik kami di Jepang dan negara lainnya.

Mendukung Pekerja Esensial di Garis Depan

Untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan dukungan kami kepada para pekerja esensial, kami memberikan donasi produk Pigeon kepada mereka di seluruh dunia. Di China, kami menyumbangkan gel tangan antibakteri kepada dokter dan perawat, serta perlengkapan bayi untuk keluarga mereka. Di Jepang, kami menyumbangkan losion tangan, untuk membantu para pekerja menjaga kulit mereka tetap sehat karena sterilisasi berulang. Di Spanyol, kami menyumbangkan krim lanolin untuk membantu merawat kulit yang teriritasi akibat penggunaan masker sepanjang hari. Di seluruh Eropa dan Amerika Serikat, kami memposting secara teratur di media sosial untuk menyampaikan rasa terima kasih kami.

Membagikan Lembaran Pengganti Masker Gratis ke Fasilitas Perawatan Lansia dan Taman Kanak-Kanak

Pandemi COVID-19 meningkatkan permintaan seputar kata kunci, seperti kesehatan, higiene, kebersihan, nutrisi, dan imunitas. Di Pigeon Manufacturing Hyogo, dengan menggunakan fasilitas pabrik di Jepang dan keahlian kami dalam memproduksi bantalan ASI, kami mengembangkan dan memproduksi “lembaran pengganti masker” hanya dalam satu bulan. Lembaran ini melindungi masker dari kotoran dan juga memiliki efek penyaringan. Kami mendistribusikan sekitar 60.000 lembaran ini ke fasilitas perawatan lansia dan taman kanak-kanak secara gratis. Selanjutnya, kami akan terus merencanakan dan mengembangkan produk baru untuk mengatasi berbagai keadaan darurat dan bencana alam, tidak hanya COVID-19.

Kami berharap dapat terus bekerja setiap hari untuk membantu orang tua dan anak-anak mereka dan “menciptakan dunia ramah bayi”.

Related SDGs

Related links